Thursday, June 18, 2015

Hikmah Gempa & Tsunami Aceh

Terungkap, Hikmah Gempa & Tsunami Aceh Mengapa Terjadi 26 Des 2004 ?

gempa_tsunami_aceh_26_des_2004_pkl_7.58_wib_mengapa_(sumber gambar internet dari berbagai sumber)
Gempa bumi Samudra Hindia 26 desember 2004 pkl 7.58 adalah gempa bumi megathrust bawah laut , Tsunami yang terjadi sesudahnya terjadi sangat dahsyat. Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di pesisir sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Dengan kekuatan Mw 9,1–9,3, gempa ini merupakan yang terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf dan memiliki durasi terlama sepanjang sejarah, sekitar 8,3 sampai 10 menit. Gempa tersebut mengakibatkan seluruh planet Bumi bergetar 1 sentimeter  dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai wilayah Alaska. Episentrumnya berada di antara Simeulue dan dan daratan Sumatera. Gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai 30 m (98 kaki) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara dan menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai. Ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.
Sebuah renungan bagi manusia yang hidup dijaman akhir. Terungkap sebuah kisah sebagai komunikasi universal sebelum Gempa itu terjadi bahwasanya Allah swt memberikan pertanda akan kejadian itu lewat beberapa kali urutan kejadian sebagai manifestasi kisah jaman terdahulu. Kisah terdahulu sebagai komunikasi universal dari sang Pencipta Alam kepada seorang hambaNya, yang telah berdosa karena membunuh saudaranya sendiri.
Al-maa’idah:31 Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya . Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

Kita adalah keturunan n.Adam, salah satu generasi dari Qobil yang telah membunuh saudaranya sendiri, sehingga potensi berbuat kejelekan, selalu muncul dalam perjalanan kehidupan. Bagaimana Qobil yang berdosa, dan Allah senantiasa mengingatkan semua orang, baik yang berdoasa ataupun tidak, dengan berbagai macam peristiwa. Pada kisah Qobil, Begitulah Allah swt berkomunikasi universal kepada anak turunan N.Adam,  agar senantiasa ingat kepadaNya akan sebuah kejadian yang menimpa.
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa’at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS, 10:101)
Inspirasi Nabi Ibrahiim saat mencari tuhan  tersebut sebagai bagian dari bencana demi bencana terlihat simbol simbol ketuhanan sebagaimana inspirasi pencarian tuhan oleh n. Ibrahiim:
keagungan_langit
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan  di langit dan bumi dan  agar dia termasuk orang yang yakin. (al-an’am :75)

Kisah Komunikasi Universal Sebelum Gempa Bumi & Tsunami Aceh 26 Des 2004

Sebuah kisah yang nyaris mirip dengan kisah Qobil, terungkap lewat peristiwa besar yang senantiasa hadir pada sejarah manusia, kali ini terhadap kejadian Gempa Bumi & Tsunami Aceh 26 des 2004 pkl 7.58 .  Berkaca dari tanggal waktu terjadinya Gempa Bumi Yogya yaitu 27 mei 2006 pukul 5.55 dan Gempa Tsunami Aceh 26 desember 2004 pukul 7.58.
  1. Sebuah operasi yang mudah dari kejadian Gempa bumi yogya baik menit, jam, tgl, bulan dan tahun digabung dengan operasi jumlah akan meniyratkan pesan yang amat dalam bagi yang hidup dijaman akhir yaitu  adalah 2+7+5+2+0+0+6+5+5+5=37, (baca Terungkap, Hikmah Gempa Yogya Mengapa terjadi 27 mei 2006 ?)
  2. Anehnya, Nilai 37 ini juga muncul pada peristiwa gempa dan tsunami Aceh 26 desember 2004 pukul 7.58, dipoerasikan secara mudah 2+6+1+2+2+0+0+4+7+5+8 = 37,
Sebuah renungan akan kebesaran Allah swt terhadap peristiwa yang mengguncangkan diatas, Allah swt, pemilik  dengan  asmaul husnaNya, sebuah urutan ke 37 adalah AL-KABIR sumber (http://understandquran.com/and-the-answer-is-al-kabeer.html)
Allah calls Himself Al-Kabeer— The All Great, The Most Great, The Grand— on six occasions in the Quran. He is the One Who is unimaginably great and perfect.gempa_tsunami_aceh_gempa_yogya_asmaul_husna
Al-Kabeer embraces all kinds of greatness, from rank, size, nobility, and knowledge to mercy, and it tells us that nothing was, is, or will ever be like Him!
Sebuah nilai yang sama antara dua bencana terbesar (korban jiwa) antara rentang waktu tsb.Sebuah 37 adalah bentuk komunikasi universal,
  1. Allah swt memerintahkan microphone istana negara untuk hening saat pengarahan yang dilakukan presiden SBY ke para menteri beliau, terpotong sejenak di kata-kata lintasan yang berat pada tanggal yang mudah di-ingat 22-oktober-2004, terjadi 65 sebelum Tsunami Aceh
  2. Allah swt menampakkan sebuah gambaran, ketika pada tgl yang sama yaitu 22-november-2004, kejadian cukup langka, Pilot pesawat garuda meninggal di bandara supadio, tepat sebulan dari kejadian microphone istana. Kunci sebulan inilah terjadi  gempa di Nabire 26 november 2004 (sebulan setelahnya gempa aceh terjadi)
  3. Allah swt menampakan sebuah gambaran pesawat Lion Air yang mendarat di Solo menabrak kuburan 30 november 2004, selang 4 hari setelah kejadian gempa nabaire.
  4. Allah swt menampakkan Helikopter jatuh di Nabire, 22 desember 2004 (ingat setiap bulan tgl 22 terdapat masalah besar), dan ingat kasus korupsi heli Gub Aceh saat itu.
  5. Allah swt memberikan gambaran, ke-esokan harinya, Heli jatuh lagi tgl 23 desember 2004 di wonosobo. Beruntunnya heli jatuh ini merupakan manifestasi pelajaran terdahulu ketika kisah gagak  yang menggali-gali di tanah untuk menunjukkan kepada qobil apa yang harus dilakukan.
Allah swt pemilik Asmaul Husna (99), menetapkan terjadinya gempa bumi & tsunami Aceh 26 desember 2004 pkl 7.58 menit sebagai sebuah operasi gabungan bernilai 37,maka itulah sebuah arti dari presiden SBY yang berpidato di Jakarta saat melantik menteri. Tiada lain Jakarta secara urutan abjad bernilai 62 , dan itulah 37+62 adalah Asmaul Husna muncul pada peristiwa ini, sebagai urutan Asmaul Husna ke 37 adalah AL KABIIR adalah Allah yang memiliki kebesaran, yaitu kebesaran dengan kesempurnaan Dzat.
Simbol asmaul husna  99 yaitu simbol 37 pada asmaul husna sebagai AL KABIIR adalah Allah yang memiliki kebesaran, yaitu kebesaran dengan kesempurnaan Dzat, yang berhak memerintahkan, awan, hujan dan semua mahluk ciptaanNya.
Apakah hubungan-nya dengan gempa bumi & tsunami Aceh 26 des 2004 sebagai hikmah asmaul husna ?
Kisah qobil, Allah swt memerintahkan gagak untuk berkomunikasi  secara universal untuk memberitahukan bagaimana cara menguburkan mayat saudaranya, kisah ini berulang di jaman modern, bagaimana Allah swt memerintahkan ciptaanNya untuk memberitahukan kepada manusia akan bencana yang terjadi:
Dan jika kita ingin mengetahui bagaimana cara Allah menghinakan suatu kaum, ketika penduduk di suatu daerah tidak mau mempedulikan peringatan-Nya, maka bagi mereka akan ditimpakan kemalangan dan bencana. Inilah yang sedang terjadi di Nepal, kota Kathmandhu. Ribuan orang tewas seketika akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa kali gempa susulan. Padahal US Geological Survey mengatakan pusat gempa berada di Lamjung, 80 km bagian timur laut Kathmandu. Episenter berada di distrik Gorkha. Terbilang kecil, namun gempa masih dirasa kuat di radius 50 km. Menurut US Geological Surveys, pusat gempa cukup dangkal di kedalaman 10 km dan namun kerusakan terasa dalam radius 50 km. "Desa-desa di dekat episenter benar-benar menghadap gunung dan terbuat dari struktur batuan sederhana,'' kata anggota staf lokal, Matt Darvas dalam pernyataan dilansir AP, Ahad (26/4). Ia mengatakan banyak desa telah terkubur oleh batuan yang jatuh dari pegunungan. Kathmandu adalah ibukota Nepal yang berpenduduk 3,2 juta orang. Kota tua ini terkenal dengan karena banyaknya kuil dan istana Buddha dan Hindu, kebanyakan dibangun pada abad ke-17. Bangunan-bangunan ini banyak yang hancur akibat gempa bumi dan polusi. Di lembah ini terdapat tujuh Warisan Dunia UNESCO dan semuanya kini sudah rata dengan tanah. Lalu apa sebab daerah ini menjadi lulu lantak dihantam gelombang gempa hari sabtu lalu? Tidak ada asap jika tidak ada api, maka dari itu, marilah kita sedikit melancong ke daerah ini untuk memahami apa fenomena dibalik semua ini. Read more: http://nuurislami.blogspot.com/2015/04/antara-nepal-dan-peringatan-kembali.html#ixzz3dPI0Dd1J Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Dan jika kita ingin mengetahui bagaimana cara Allah menghinakan suatu kaum, ketika penduduk di suatu daerah tidak mau mempedulikan peringatan-Nya, maka bagi mereka akan ditimpakan kemalangan dan bencana. Inilah yang sedang terjadi di Nepal, kota Kathmandhu. Ribuan orang tewas seketika akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa kali gempa susulan. Padahal US Geological Survey mengatakan pusat gempa berada di Lamjung, 80 km bagian timur laut Kathmandu. Episenter berada di distrik Gorkha. Terbilang kecil, namun gempa masih dirasa kuat di radius 50 km. Menurut US Geological Surveys, pusat gempa cukup dangkal di kedalaman 10 km dan namun kerusakan terasa dalam radius 50 km. "Desa-desa di dekat episenter benar-benar menghadap gunung dan terbuat dari struktur batuan sederhana,'' kata anggota staf lokal, Matt Darvas dalam pernyataan dilansir AP, Ahad (26/4). Ia mengatakan banyak desa telah terkubur oleh batuan yang jatuh dari pegunungan. Kathmandu adalah ibukota Nepal yang berpenduduk 3,2 juta orang. Kota tua ini terkenal dengan karena banyaknya kuil dan istana Buddha dan Hindu, kebanyakan dibangun pada abad ke-17. Bangunan-bangunan ini banyak yang hancur akibat gempa bumi dan polusi. Di lembah ini terdapat tujuh Warisan Dunia UNESCO dan semuanya kini sudah rata dengan tanah. Lalu apa sebab daerah ini menjadi lulu lantak dihantam gelombang gempa hari sabtu lalu? Tidak ada asap jika tidak ada api, maka dari itu, marilah kita sedikit melancong ke daerah ini untuk memahami apa fenomena dibalik semua ini. Perhatikan kandungan Firman ALlah swt berikut ini: "Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (AL HAJJ (HAJI) ayat 18). Nepal, daerah ini merupakan lokasi para pesohor dan pelancong dunia menghabiskan waktu mereka berwisata pegunungan di puncak Everest. Kathmandu menjadi tempat tujuan populer bagi turis Barat sejak 1960-an ketika dia merupakan tempat pemberhentian utama hippie trail. Hippie trail adalah sebuah perjalanan romantis para turis di era 60-an dan 70-an menempuh kembali perjalanan darat dari Eropa ke Asia melalui “Jalur Sutera”. Read more: http://nuurislami.blogspot.com/2015/04/antara-nepal-dan-peringatan-kembali.html#ixzz3dPHtXcra Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Dan jika kita ingin mengetahui bagaimana cara Allah menghinakan suatu kaum, ketika penduduk di suatu daerah tidak mau mempedulikan peringatan-Nya, maka bagi mereka akan ditimpakan kemalangan dan bencana. Inilah yang sedang terjadi di Nepal, kota Kathmandhu. Ribuan orang tewas seketika akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa kali gempa susulan. Padahal US Geological Survey mengatakan pusat gempa berada di Lamjung, 80 km bagian timur laut Kathmandu. Episenter berada di distrik Gorkha. Terbilang kecil, namun gempa masih dirasa kuat di radius 50 km. Menurut US Geological Surveys, pusat gempa cukup dangkal di kedalaman 10 km dan namun kerusakan terasa dalam radius 50 km. "Desa-desa di dekat episenter benar-benar menghadap gunung dan terbuat dari struktur batuan sederhana,'' kata anggota staf lokal, Matt Darvas dalam pernyataan dilansir AP, Ahad (26/4). Ia mengatakan banyak desa telah terkubur oleh batuan yang jatuh dari pegunungan. Kathmandu adalah ibukota Nepal yang berpenduduk 3,2 juta orang. Kota tua ini terkenal dengan karena banyaknya kuil dan istana Buddha dan Hindu, kebanyakan dibangun pada abad ke-17. Bangunan-bangunan ini banyak yang hancur akibat gempa bumi dan polusi. Di lembah ini terdapat tujuh Warisan Dunia UNESCO dan semuanya kini sudah rata dengan tanah. Lalu apa sebab daerah ini menjadi lulu lantak dihantam gelombang gempa hari sabtu lalu? Tidak ada asap jika tidak ada api, maka dari itu, marilah kita sedikit melancong ke daerah ini untuk memahami apa fenomena dibalik semua ini. Perhatikan kandungan Firman ALlah swt berikut ini: "Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (AL HAJJ (HAJI) ayat 18). Nepal, daerah ini merupakan lokasi para pesohor dan pelancong dunia menghabiskan waktu mereka berwisata pegunungan di puncak Everest. Kathmandu menjadi tempat tujuan populer bagi turis Barat sejak 1960-an ketika dia merupakan tempat pemberhentian utama hippie trail. Hippie trail adalah sebuah perjalanan romantis para turis di era 60-an dan 70-an menempuh kembali perjalanan darat dari Eropa ke Asia melalui “Jalur Sutera”. Read more: http://nuurislami.blogspot.com/2015/04/antara-nepal-dan-peringatan-kembali.html#ixzz3dPHtXcra Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Dan jika kita ingin mengetahui bagaimana cara Allah menghinakan suatu kaum, ketika penduduk di suatu daerah tidak mau mempedulikan peringatan-Nya, maka bagi mereka akan ditimpakan kemalangan dan bencana. Inilah yang sedang terjadi di Nepal, kota Kathmandhu. Ribuan orang tewas seketika akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa kali gempa susulan. Padahal US Geological Survey mengatakan pusat gempa berada di Lamjung, 80 km bagian timur laut Kathmandu. Episenter berada di distrik Gorkha. Terbilang kecil, namun gempa masih dirasa kuat di radius 50 km. Menurut US Geological Surveys, pusat gempa cukup dangkal di kedalaman 10 km dan namun kerusakan terasa dalam radius 50 km. "Desa-desa di dekat episenter benar-benar menghadap gunung dan terbuat dari struktur batuan sederhana,'' kata anggota staf lokal, Matt Darvas dalam pernyataan dilansir AP, Ahad (26/4). Ia mengatakan banyak desa telah terkubur oleh batuan yang jatuh dari pegunungan. Kathmandu adalah ibukota Nepal yang berpenduduk 3,2 juta orang. Kota tua ini terkenal dengan karena banyaknya kuil dan istana Buddha dan Hindu, kebanyakan dibangun pada abad ke-17. Bangunan-bangunan ini banyak yang hancur akibat gempa bumi dan polusi. Di lembah ini terdapat tujuh Warisan Dunia UNESCO dan semuanya kini sudah rata dengan tanah. Lalu apa sebab daerah ini menjadi lulu lantak dihantam gelombang gempa hari sabtu lalu? Tidak ada asap jika tidak ada api, maka dari itu, marilah kita sedikit melancong ke daerah ini untuk memahami apa fenomena dibalik semua ini. Perhatikan kandungan Firman ALlah swt berikut ini: "Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (AL HAJJ (HAJI) ayat 18). Nepal, daerah ini merupakan lokasi para pesohor dan pelancong dunia menghabiskan waktu mereka berwisata pegunungan di puncak Everest. Kathmandu menjadi tempat tujuan populer bagi turis Barat sejak 1960-an ketika dia merupakan tempat pemberhentian utama hippie trail. Hippie trail adalah sebuah perjalanan romantis para turis di era 60-an dan 70-an menempuh kembali perjalanan darat dari Eropa ke Asia melalui “Jalur Sutera”. Read more: http://nuurislami.blogspot.com/2015/04/antara-nepal-dan-peringatan-kembali.html#ixzz3dPHtXcra Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Dan jika kita ingin mengetahui bagaimana cara Allah menghinakan suatu kaum, ketika penduduk di suatu daerah tidak mau mempedulikan peringatan-Nya, maka bagi mereka akan ditimpakan kemalangan dan bencana. Inilah yang sedang terjadi di Nepal, kota Kathmandhu. Ribuan orang tewas seketika akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa kali gempa susulan. Padahal US Geological Survey mengatakan pusat gempa berada di Lamjung, 80 km bagian timur laut Kathmandu. Episenter berada di distrik Gorkha. Terbilang kecil, namun gempa masih dirasa kuat di radius 50 km. Menurut US Geological Surveys, pusat gempa cukup dangkal di kedalaman 10 km dan namun kerusakan terasa dalam radius 50 km. "Desa-desa di dekat episenter benar-benar menghadap gunung dan terbuat dari struktur batuan sederhana,'' kata anggota staf lokal, Matt Darvas dalam pernyataan dilansir AP, Ahad (26/4). Ia mengatakan banyak desa telah terkubur oleh batuan yang jatuh dari pegunungan. Kathmandu adalah ibukota Nepal yang berpenduduk 3,2 juta orang. Kota tua ini terkenal dengan karena banyaknya kuil dan istana Buddha dan Hindu, kebanyakan dibangun pada abad ke-17. Bangunan-bangunan ini banyak yang hancur akibat gempa bumi dan polusi. Di lembah ini terdapat tujuh Warisan Dunia UNESCO dan semuanya kini sudah rata dengan tanah. Lalu apa sebab daerah ini menjadi lulu lantak dihantam gelombang gempa hari sabtu lalu? Tidak ada asap jika tidak ada api, maka dari itu, marilah kita sedikit melancong ke daerah ini untuk memahami apa fenomena dibalik semua ini. Perhatikan kandungan Firman ALlah swt berikut ini: "Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (AL HAJJ (HAJI) ayat 18). Nepal, daerah ini merupakan lokasi para pesohor dan pelancong dunia menghabiskan waktu mereka berwisata pegunungan di puncak Everest. Kathmandu menjadi tempat tujuan populer bagi turis Barat sejak 1960-an ketika dia merupakan tempat pemberhentian utama hippie trail. Hippie trail adalah sebuah perjalanan romantis para turis di era 60-an dan 70-an menempuh kembali perjalanan darat dari Eropa ke Asia melalui “Jalur Sutera”. Read more: http://nuurislami.blogspot.com/2015/04/antara-nepal-dan-peringatan-kembali.html#ixzz3dPHSsZUm Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Thursday, May 7, 2015

Kisah Nyata Cinta Manusia (Bunda Teresa)







"By blood, I am Albanian. By citizenship, an Indian. By faith, I am a Catholic nun. As to my calling, I belong to the world. As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus."
Itulah yang dikatakan oleh salah seorang tokoh kemanusiaan yang dipenuhi oleh cinta kasih; Bunda Teresa, seorang yang memberi hatinya untuk melayani di tengah-tengah masyarakat miskin di India. Dilahirkan di Skopje, Albania pada tanggal 26 Agustus 1910, Bunda Teresa merupakan anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara lelaki. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Ia menerima pelayanan sakramen pertamanya ketika berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916.
Ketika berusia delapan tahun ayahnya meninggal dunia dan meninggalkan keluarganya dengan kesulitan finansial. Meski demikian, ibunya, Drane Bojaxhiu memelihara Gonxha dan ketiga saudaranya dengan penuh kasih sayang. Ibu yang sangat tekun ini sangat memengaruhi karakter dan panggilan pelayanan Gonxha di kemudian hari.
Ketika memasuki usia remaja, Gonxha bergabung dalam kelompok pemuda jemaat lokalnya yang bernama Sodality. Melalui keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan yang dipandu oleh seorang pastor Jesuit, Gonxha menjadi tertarik dalam hal misionari. Tampaknya, hal inilah yang kemudian berperan dalam dirinya sehingga pada usia tujuh belas, ia merespons panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati misionaris Katolik.
Pada tanggal 28 November 1928, ia bergabung dengan Institute of the Blessed Virgin Mary, yang dikenal juga dengan nama Sisters of Loretto, sebuah komunitas yang dikenal dengan pelayanannya di India. Ketika mengikrarkan komitmennya bagi Tuhan dalam Sisters of Loretto, ia memilih nama Teresa dari Santa Theresa Lisieux. Suster Teresa pun dikirim ke India untuk menjalani pendidikan sebagai seorang biarawati. Ia memulai pelayanannya dengan mengajar di St. Mary`s High School, Kalkuta. Di sana, ia mengajarkan geografi dan katekisasi. Pada tahun 1944, kariernya sebagai guru melonjak menjadi kepala sekolah St. Mary.
Akan tetapi, kesehatannya memburuk. Ia menderita TBC sehingga tidak bisa lagi mengajar. Untuk memulihkan kesehatannya, ia dikirim ke Darjeeling. Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling, Suster Teresa mendapat panggilan yang berikut dari Tuhan; sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, ia merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana dirasakan oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini kemudian menjadi kekuatan yang mendorong segenap hidupnya. Saat itu, 10 September 1946, disebut sebagai "Hari Penuh Inspirasi" oleh Bunda Teresa, panggilan akrabnya. Selama berbulan-bulan, ia merenungkan sebuah visi bagaimana Kristus menyatakan kepedihan kaum miskin yang ditolak, bagaimana Kristus menangisi mereka yang menolak Dia, bagaimana Ia ingin mereka mengasihi-Nya.
Pada tahun 1948, pihak Vatikan mengizinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya, dan memulai pelayanannya di bawah Keuskupan Kalkuta. Dan pada tanggal 17 Agustus 1948, untuk pertama kalinya, ia memakai pakaian putih yang dilengkapi dengan kain sari bergaris biru. Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada tanggal 21 Desember 1948 di lingkungan yang kumuh. Karena tidak memiliki dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah taman. Di sana, ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, serta mengajar anak-anak miskin untuk membaca dan menulis. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka.
Tuhan memang tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya berjuang sendirian. Inilah yang dirasakan oleh Bunda Teresa tatkala perjuangannya mulai mendapat perhatian, tidak hanya individu-individu, melainkan juga dari berbagai organisasi gereja. Pada tanggal 19 Maret 1949, salah seorang muridnya di St. Mary bergabung dengannya. Terinspirasi oleh gurunya itu, ia membaktikan dirinya untuk pelayanan kasih bagi mereka yang sangat membutuhkan. Segera saja mereka menemukan begitu banyak pria, wanita, bahkan anak-anak yang sekarat. Mereka telantar di jalan-jalan setelah ditolak oleh rumah sakit setempat. Tergerak oleh belas kasihan, Bunda Teresa dan rekan barunya itupun menyewa sebuah ruangan untuk merawat mereka yang sekarat.
Pada tanggal 7 Oktober 1950, Missionary of Charity didirikan di Kalkuta. Mereka yang tergabung di dalamnya pun semakin teguh untuk melayani dengan sepenuhnya memberi diri mereka untuk melayani kaum termiskin di antara yang miskin. Mereka tidak pernah menerima pemberian materi apa pun sebagai balasan atas pelayanan yang mereka lakukan. Pada awal 1960-an, Bunda Teresa mulai mengirimkan suster-susternya ke daerah-daerah lain di India. Selain itu, pelayanan dari Missionary of Charity mulai melebarkan sayapnya di Venezuela (1965), yang kemudian diikuti oleh pembukaan rumah-rumah di Ceylon, Tanzania, Roma, dan Australia yang ditujukan untuk merawat kaum miskin.
Setelah Missionary of Charity, sejumlah yayasan pun didirikan untuk memperluas pelayanan Bunda Teresa. Yang pertama ialah Association of Coworkers sebagai afiliasi dari Missionary of Charity. Asosiasi ini sendiri disetujui oleh Paus Paulus VI pada tanggal 26 Maret 1969. Meskipun merupakan afiliasi Missionary of Charity, asosiasi ini memiliki anggaran dasar tersendiri. Selama tahun-tahun berikutnya, dari semula melayani hanya dua belas, Missionary of Charity berkembang hingga dapat melayani ribuan orang. Bahkan, 450 pusat pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan telantar. Ia membangun banyak rumah bagi mereka yang menderita, sekarat, dan ditolak oleh masyarakat, dari Kalkuta hingga kampung halamannya di Albania. Ia juga salah satu pionir yang membangun rumah bagi penderita AIDS.
Berkat baktinya bagi mereka yang tertindas, Bunda Teresa pun mendapatkan berbagai penghargaan kemanusiaan. Pada tahun 1979, ia menerima John XXIII International Prize for Peace. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Paus Paulus VI. Pada tahun yang sama, ia juga memperoleh penghargaan Good Samaritan di Boston.
Setelah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di India, tentu saja pemerintah India tidak menutup mata akan pelayanannya. Maka pada tahun 1972, Bunda Teresa menerima Pandit Nehru Prize. Setahun kemudian, ia menerima Templeton Prize dari Pangeran Edinburgh. Ia terpilih untuk menerima penghargaan tersebut dari dua ribu kandidat dari berbagai negara dan agama oleh juri dari sepuluh kelompok agama di dunia.
Puncaknya ialah pada tahun 1979 tatkala ia memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Hadiah uang sebesar 6.000 dollar Amerika yang diperolehnya disumbangkan kepada masyarakat miskin di Kalkuta. Hadiah tersebut memungkinkannya untuk memberi makan ratusan orang selama setahun penuh. Ia berkata bahwa penghargaan duniawi menjadi penting hanya ketika penghargaan tersebut dapat membantunya menolong dunia yang membutuhkan.
Pada tahun 1985, Bunda Teresa mendirikan pusat rehabilitasi pertama bagi korban AIDS di New York. Menyusul kemudian, sejumlah rumah penampungan yang didirikan di San Fransisco dan Atlanta. Berkat upayanya ini, ia mendapatkan Medal of Freedom.
Pelayanan Bunda Teresa sama sekali tidak mengenal batas. Dipupuk di kampung halamannya, ia mengawali pelayanan di India. Dari India, pelayanannya meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ia, di antaranya, berkunjung ke Etiopia untuk menolong korban kelaparan, korban radiasi di Chernobyl, dan korban gempa bumi di Armenia.
Memasuki tahun 1990-an, kondisi tubuh Bunda Teresa tidak mengizinkannya melakukan aktivitas yang berlebihan, khususnya setelah serangan jantung pada tahun 1989. Kesehatannya merosot, sebagian karena usianya, sebagian karena kondisi tempat tinggalnya, sebagian lain dikarenakan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Menyadari kondisi kesehatannya yang demikian, Bunda Teresa meminta Missionary of Charity untuk memilih penggantinya. Maka, pada tanggal 13 Maret 1997, Suster Nirmala terpilih untuk meneruskan pelayanan Bunda Teresa.
Bunda Teresa akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada tanggal 13 September 1997, di Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut adalah orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.



Sumber :
http://wanita.sabda.org/terpanggil_bagi_kaum_miskin_kisah_singkat_pelayanan_bunda_teresa